Kamis, 27 November 2014

Bahan Serat, Bahan Karet, Bahan Tanah Liat dan Keramik

A. Bahan Serat
Secara kimiawi serat adalah suatu polimer. Serat dikelompokan menjadi serat alami (polimer alami) dan serat sintetis (polimer sintetis). Bahan serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan. Serat hewan berupa serat protein. Serat sintetis adalah serat yang dibuat oleh manusia. 
Ciri- ciri serat :
1.      Serat selulosa
Karakteristik : bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, serta rentan terhadap jamur. Jika dibakar baunya seperti kertas, dan meninggalkan abu berwarna abu- abu.
2.      Serat sutra
Karakteristik : berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, dan kurang tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur. Sukar terbakar, jika dibakar baunya seperti rambut terbakar.
3.      Serat wol
Karakteristik : agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, penahan panas yang baik tahan terhadap jamur dan bakteri. Jika dibakar baunya seperti ramut terbakar.
4.      Serat asbes
Karaketeristik : elastisitas tinggi, daya mulurnya rendah, tidak mudah menyerap air, sangat tahan air dan api. Serat asbes merupakan pengahantar panas dan listrik yang jelek.
5.      Serta nilon
Karakteristik : sangat kuat, ringan dan berkilau, tidak mudah kusut, tahan terhadap jamur dan bakteri. Tidak tahan panas, mudah terbakar, meleleh jika terbakar.
6.      Serat polyester
Karakteristik : elastisitas tinggi, tidak mudah kusut, tahan terhadap sinar matahari, daya seerap airnya rendah, tahan terhadap jamur, bakteri, dan serangga. Mudah terbakar, tetapi apinya cepat padam, meninggalakan tepi yang keras, dan berwarna coklat muda. 
Penggunaan bahan- bahan alami dan tekstil dapat dicampurkan, sehingga dapat memperbaiki kualitas bahan. Contoh : TC (Tetoron Cotton) campuran polyester dan katun, TR (Tetoron Rayon) campuran polyester dan rayon. 


B. Bahan Karet
Karet diperoleh dari pohon karet berupa getah yang disebut lateks. Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek tumbuhan. Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon. Keunggulan karet alam: mudah pengolahannya, tidak mudah aus, memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap keretakan, daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan. Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal dari minyak bumi, batu bara, gas alam, dan acetylene. Jenis karet sinetetis antara lain :
1.      NBR (Nytrile Butadiene Rubber), memiliki ketahanan yang tinggi terhadapa minyak digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membrane, seal, gaskot.
2.      CR (Chloroprene Rubber), tahan terhadap nyala api. Digunakan sebagai pembungkus kabel, sabak pengangkut.
3.      IIR (Isobutene Isoprene Rubber), kedap air. Digunakan sebagai bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik.  
C. Bahan Tanah Liat dan Keramik
Secara kimiawi tanah liat termasuk hidrosilikat alumina. Tanah liat plastis jika basah, keras bila kering, padat dan kuat jika dipanaskan. Keramik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu keramik tradisional (tanah liat) dan keramik halus/keramik teknik (oksida- oksida logam/ logam). Keramik tradisional dibedakan menjdai tembikar (terakota)10000C, gerabah (earthenware)12000C, keramik batu (stoneware)12000C- 20000C,dan porselin (porcelain)15.0000C. Contoh produk dari tanah liat :
1.      Batu bara merah, genting (tembikar)
2.      Kendi, gentong, cobek, tutup pengukus, pot bunga, dan celengan (gerabah)
3.      Mangkuk sayur, piring, cangkir, tatakan, dan teko (keramik)
4.      Tegel, perlengkapan seniter, isolator listrik (porselin)
Peralatan untuk membuat keramik : mixer, glasir, penggiling grasir, rak pengering, pencelup glasir, oven.  
Teknik pembuatan keramik
a. pembentukan tangan langsung
b. teknik putar
c. teknik cetak



Tidak ada komentar:

Posting Komentar